Sunday, February 15, 2009

PERANAN PRAMUNIAGA DALAM MENINGKATKAN HASIL PENJUALAN PRODUK BUSANA

Abstrak
PERANAN PRAMUNIAGA DALAM MENINGKATKAN HASIL PENJUALAN PRODUK BUSANA PADA PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk CABANG TANJUNG KARANG BANDARLAMPUNG

Perkembangan dunia bisnis dalam memenuhi berbagai kebutuhan konsumen terhadap barang dan jasa, saat ini hadir bermacam – macam bisnis eceran atau retail di seluruh kota di Indonesia. Perlahan – lahan dominasi pasar tradisional mulai tersaingi dengan pusat perbelanjaan yang modern yang disebut mall atau shopping center.

Matahari Departement Store cabang Tanjung Karang menawarkan segala fasilitas yang mampu menjadikan daya tarik bagi konsumen untuk berkunjung dan berbelanja, serta pramuniaga yang selalu memberikan salam didepan pintu masuk menjadi ciri khas Matahari Departement Store Tanjung Karang sebagai wujud perhatian kepada konsumen.

Masalah yang dihadapi oleh PT Matahari Putra Prima Tbk Cabang Tanjung Karang adalah tidak pernah tercapainya nilai penjualan busana dengan rata-rata nilai penjualan yang dapat dicapai yaitu sebesar Rp.757.911.571 untuk setiap semesternya dengan dukungan rata-rata jumlah pramuniga sebanyak 121 orang.

Permasalahan dalam penulisan skripsi ini adalah apakah peranan pramuniaga berpengaruh dalam meningkatkan nilai penjualan busana pada PT Matahari Putra Prima Tbk Cabang Tanjung

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya peranan pramuniaga dalam meningkatkan nilai penjualan busana dan mengetahui peranan pramuniaga yang dominan dalam meningkatkan nilai penjualan busana

Hipotesis yang diajukan yaitu: “peranan pramuniaga mempunyai pengaruh terhadap peningkatkan nilai penjualan busana pada PT Matahari Putra Prima Tbk Cabang Tanjung.Karang”

Berdasarkan perhitungan, diperoleh koefisien determinasi (R²) sebesar 0,489 yang artinya merupakan besarnya pengaruh semua variabel independen meliputi variabel
Kemampuan (X1), variabel Kesopanan, Ramah dan Hormat serta Penuh Perhatian (X2), dan variabel Komunikasi (X4) terhadap perubahan variabel dependen yaitu Hasil penjualan (Y) adalah sebesar 48.9% sedang sisanya sebesar 51.1% dipengaruhi oleh faktor yang lain, yang tidak termasuk dalam persamaan regresi linear berganda.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi F-hitung (0,000) lebih kecil dari signifikansi α (0,05), yakni (0,000 < 0,05) atau dengan membandingkan F hitung dan F tabel, dimana dari hasil perhitungan diperoleh nilai F hitung lebih besar dari nilai
F tabel (17,510 > 2,36). Sehingga keputusannya, tolak H0 (hipotesis nol), yang artinya secara statistik dapat dibuktikan bahwa semua variabel independen (X1, X2, dan X4) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap perubahan nilai variabel dependen (Y).

Variabel Kemampuan (X1) nilai t-hitung sebesar 4.120 dengan signifikansi sebesar 0,000. Karena t-hitung > t-tabel (4.120 > 1.6730 pada n – 2 = 57 – 2 = 55) atau sig t < 5% (0,000 < 0,05) maka secara parsial variabel Kemampuan (X1) berpengaruh signifikan terhadap variabel hasil penjualan busana pada PT Matahari Putra Prima, Tbk (Y) bila variabel bebas lain tetap nilainya

Variabel Kesopanan, Ramah dan Hormat serta Penuh Perhatian (X2) nilai t-hitung sebesar -3.076 dengan signifikansi sebesar 0,003. Karena t-hitung > t-tabel (-3.076 > -1.6730 pada n – 2 = 57 – 2 = 55) atau sig t < 5% (0,003 < 0,05) maka secara parsial variabel Kesopanan, Ramah dan Hormat serta Penuh Perhatian (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel hasil penjualan busana pada PT Matahari Putra Prima, Tbk (Y) bila variabel bebas lain tetap nilainya.

Variabel Komunikasi (X4) nilai t-hitung sebesar 4,935 dengan signifikansi sebesar 0,000. Karena t-hitung > t-tabel (4,935 > 1.6730 pada n – 2 = 57 – 2 = 55) atau sig t < 5% (0,000 < 0,05) maka secara parsial variabel Komunikasi (X4) berpengaruh signifikan terhadap variabel hasil penjualan busana pada PT Matahari Putra Prima, Tbk (Y) bila variabel bebas lain tetap nilainya.

Variabel yang dominan mempengaruhi hasil penjualan busana adalah variabel komunikasi (X4). Ini terjadi karena dalam industri ritail terutama busana yang terpenting adalah bagaimana pramuniaga dapat berkomunikasi dengan baik dan berusaha memenuhi segala kebutuhan pelanggan akan informasi menganai busana yang diinginkan.

Hasil pembahasan secara kualitatif ternyata kegiatan salesmanship untuk menjual produk, yang dibutuhkan adalah keterampilan komunikasi dan keterampilan sosial lainnya seperti pramuniaga lebih dituntut untuk bermuka manis, bertutur kata sopan selain menguasai pengetahuan tentang produk. Kegiatan salesmanship dimulai dengan menawarkan ‘produk diri’ pada calon konsumen, berupa integritas diri pramuniaga, kejujuran, loyalitas, antusiasme, dan sikap positif.
Saran yang diberikan yaitu sebaiknya kepala toko PT Matahari Putra Prima, Tbk cabang Tanjung Karang memperhatikan segala kegiatan pramuniaga di counter busana melalui staf supervisor masing-masing counter untuk melayani pelanggan demi menjaga kepuasan pelanggan dalam berbelanja serta membuka kotak saran untuk mengetahui kepuasan pelanggan dalam berbelanja di PT Matahari Putra Prima, Tbk cabang Tanjung Karang.
File selengkapnya

No comments: